Thursday, March 13, 2014

Turgo Plawangan

foto ini diambil udah cukup lama saat gue kurang kerjaan, di daerah Gunung Merapi, tepatnya di Turgo Plawangan. kalo diliat, ini sungai stadia muda yang berubah gara-gara erpusi merapi. buat para geolog, gue saranin kesini deh banyak yang bisa didapet ilmunya
nah ini juga masih di Turgo Plawangan, selain bisa belajar disini kita juga bisa mendapatkan pemandangan yang indah, cocok banget kalo lo lagi stres dan butuh relaksasi, bener deh sepi banget ini tempatnya, diantara hutan-hutan gitu, disini aja cuma ada gue sama temen gue yang lagi ngamatin batu di foto

well, one day I decide to come back here. one of my favorite place in Jogjakarta

hola udah lama ngga ngepost, kali ini mau ngepost hasil2 jepretan beberapa dekade ke belakang

ini fotonya Jeng Nana sama calon adek iparnya, Lia. katanya sih mereka berdua mirip, menurut gue sih ngga mirip, cantikan Lia, hehe peace Na :p

nah kalo ini fotonya Nana ama gue, cepet nular ya Na

Thursday, December 26, 2013

RAMADHANI RINDRA YUDHANTO
TEKNIK GEOLOGI UGM
11/319039/TK/38176

KLASIFIKASI CEKUNGAN : CEKUNGAN SAGGING DAN CEKUNGAN KARENA RIFTING


SARI
Rifting dan sagging keduanya terbentuk akibat proses ekstensi dimana klasifikasi cekungan  berdasarkan posisi lempeng adalah divergent plate setting dan berdasarkan mekanisme pembentukannya adalah streching. Dan morfologinya bisa berupa syn-depositional, post-depositional, dan pre-depositional, biasanya sag dan rift ditemukan dalam bentuk post-depositional.
Pada klasifikasi cekungan, menurut jenis litosfer dan gaya struksturnya, sag masuk kedalam contiental interior sag dan oceanic sag, sedangkan rift masuk kedalam Continental interior fracture.
Yang membedakan keduanya adalah besar intensitas strechingnya (besar gaya dan faktor penipisan) dimana pada sagging tidak mengalami intensitas stretching yang besar sedangkan pada rifting mengalami intensitas yang lebih besar dibanding sagging, hal ini mengakibatkan bentuk yang berbeda pada sagging berupa cekungan, dan rifting cekungan yang didalamnya terdapat patahan-patahan.
Pada kerak benua dapat dianalogikan Sag adalah cekungan kerak benua yang gagal membentul rift maupun passive margins. Sedangkan Rift telah melewati fase sagging tetapi gagal dalam membentuk passive margins, dan apabila rift tersebut berhenti beraktivitas maka disebut failed rifts, dan bila mengalami relaksasi, maka akan kembali ke fase sagging.
Sagging dan rifting umumnya terjadi di kerak benua, akan tetapi dapat juga terjadi di kerak samudra pada waktu-waktu tertentu.


ISI
A. Dasar Teori
Rifting dan sagging adalah 2 fase yang dipengaruhi oleh jenis-jenis batas lempeng, batas-batas lempeng tersebut adalah

Jenis batas lempeng
• Ada tiga jenis batas lempeng, ditandai dengan cara lempeng bergerak relatif terhadap satu sama lain. Mereka terkait dengan berbagai jenis fenomena permukaan. Jenis - jenis batas lempeng tersebut adalah:
• Transform fault ; terjadi di mana pergeseran lempengsejajar dengan bidang horisontal, melewati satu sama lain dengan arah yang berlawanan. Gerakan relatif dari dua lempeng baik atau sinistral dextral.
• Batas divergen terjadi di mana dua lempeng, tergeser dan terpisah menjauh dari satu sama lain.
• Batas konvergen (atau margin aktif) terjadi di mana dua pelat tergeser mendekat  terhadap satu sama lain umumnya membentuk baik zona subduksi (jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain) atau orogenic belt (jika dua hanya bertabrakan dan kompresi).

Sagging dan rifting sendiri masuk kedalam batas lempeng divergen (mengalami gaya ekstensi).


Klasifikasi cekungan secara umum
Ada banyak klasifikasi cekungan dengan menggunakan kriteria yang berbeda-beda. Terminologi yang digunakan pun berbeda-beda. Akan tetapi, pengklasifikasian cekungan ini hanya berdasarkan satu tujuan, yaitu untuk membantu analisis evolusi struktur dan stratigrafi cekungan dalam mencari hidrokarbon.
Klasifikasi cekungan yang sederhana adalah berdasarkan hubungan antara morfologi cekungan dengan waktu sedimen mengisinya, terbagi menjadi 3 yaitu :
·         Syn-depositional ; sedimen bersamaan dengan subsidence, jenis fasies pengisi cekungan akan dipengaruhi oleh perubahan akomodasi, pola penyebaran fasies dapat di prediksi(bagian pinggiran fasies dangkal, ditengah cekungan fasies yang lebih dalam.
·         Post-depositional ; cekungan terbentuk belakangan dibandingkan proses sedimentasi yang terjadi. Pola penyebaran fasies sedimen-sedimen yang lebih tua tidak dikontrol oleh morfologi cekungan yang terbentuk belakangan, tetapi mengikuti cekungan yang terbentuk sebelumnya.
·         Pre-depositional ; cekungan terbentuk terlebih dahulu, kemudian terjadi subsidence yang sangat cepat mengakibatkan lokasi depocentre sangat dalam, kemudian terendapkan sedimen setelah fase tektonik berhenti.
Klasifikasi cekungan  berdasarkan jenis litosfer dan gaya stuktur (structural style)
·         Continental interior sag ; sag yang terjadi didalam kerak benua.
·         Continental interior fracture ; fracture/patahan yang terjadi pada kerak benua.
·         Passive margin ; yaitu berada dipinggir kerak samudra.
·         Oceanic sag ; sag yang berada di kerak samudra.
·         Basins related to collision ; berkaitan dengan tabrakan.
·         Strike slip basin ( berkaitan dengan sesar geser/mendatar)
Cekungan berdasarkan mekanisme pembentukan
·         Proses thermal
·         Stretching
·         Loading
·         Strike-slip
Cekungan berdasarkan posisinya terhadap lempeng tektonik, dapat dibagi lagi menjadi divergen, konvergen dan konvergen. Jenis klasifikasi ini yang paling sering digunakan.
Divergen plate setting (lempeng saling menjauh)
·         Rift basin ; pada kerak benua, biasanya berasosiasi dengan vulkanismejuga doming.
·         Proto-ocean  rift trough ; berada di kerak samudra, kerak samudra terbentuk.
·         Continental rises and terraces ; di pinggiran kerak benua, dekat dengan batas kerak benua-samudra.
·         Passive margins ; di pinggir kerak benua, ditandai dengan  progradasi sedimen ke arah distal.
·         Failed rifts ; rift yang tidak aktif, rifting terhenti.
·         Intracratonic sag ; sag pada kraton, apabila dibawahnya terjadi rift maka disebut  intracratonic rift.
·         Oceanic basins ; cekungan pada kerak samudra yang mengalami ekstensi.
Convergent plate settings (lempeng saling mendekat)
·         Trenches (palung) ; terbentuk oleh subduksi
·         Trench slope basins ; depresi struktur lokal di komplek subduksi.
·         Fore-arc basins ; antara komplek subduksi dengan busur magma.
·         Inter-arc basins ; terletak dalam busur magma
·         Remnant oceanic basins ; cekungan samudra yang telah mengecil dan terperangkap pada zona tabrakan lempeng.
·         Foreland basins ; terbentuk di depan kerak benua yang mengalami thrust fault, juga disebut fore deep.
·         Piggy-back basins ; terletak diatas punggung thrust fault dan dibatasi thust fault dibelakang
Transform plate settings
·         Pull-a-part atau transtensional basins
·         Trenspressional basins
·         Transrotational basins

B . Sagging dan Rifting
Rifting atau pemekaran adalah suatu fase dimana terjadi penipisan kerak akibat gaya ekstensi yang menyebabkan kerak tersebut mengalami patahan-patahan atau sesar(fracture) pada daerah yang mengalami penipisan tersebut.
Sagging atau sag adalah fase terjadinya subsidence yang diakibatkan oleh loading, bukan tektonik. Sagging juga dapat diartikan sebagai fase relaksasi setelah proses rifting terjadi, meski dalam proses pembentukan rifting juga melalui fase sagging
Perbedaan  Sagging dan Rifting
Sagging dan Rifting, keduanya adalah proses tektonik yang diakibatkan oleh gaya ekstensi (divergen), yang keduanya terjadi pada litosfer yang mengalami stretching  (peregangan).
Yang membedakan keduanya adalah intensitas dari strechcing tersebut atau faktor penipisan kerak (β-factor). Sagging memiliki intensitas streching yang tidak besar sehingga tidak menimbulkan patahan-patahan dan hanya membentuk sebuah cekungan, sedangkan pada rifting memiliki intensitas streching yang cukup besar sehingga  menimbulkan patahan-patahan/ Sesar. Apabila intensitas streching tersebut ditinggikan lagi, maka yang terbentuk adalah passive margins yang kemudian dilanjutkan menjadi oceanic spreading centres dimana kerak tersebut terbelah menjadi 2 dan terpisahkan. Untuk lebih jelasnya dapt dilihat pada ilustrasi gambar di bawah ini.




Pada kerak benua dapat dianalogikan Sag adalah cekungan kerak benua yang gagal membentul rift maupun passive margins. Sedangkan Rift telah melewati fase sagging tetapi gagal dalam membentuk oceanic spreading centres, dan apabila rift tersebut berhenti beraktivitas maka disebut failed rifts, dan bila mengalami relaksasi, maka akan kembali ke fase sagging.













DAFTAR PUSTAKA
Allen, P.A. and John R.A..1990. BASIN ANALYSIS ; PRINCIPLES & APPLICATION. London : Blackwell Scientific Publications
Mansour, Abbas. -. SLIDE SEDIMENTARY BASIN LECTURER. Unpublished
http://blog.unpad.ac.id/aripsaripudin/2012/11/19/lala/ diakses pada 01-01-2013 pukul 09.30 WIB
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-asepheripa-34497 diakses pada 01-01-2013 pukul 09.30 WIB
http://geology.about.com/od/structureslandforms/ig/tectoniclandforms/sagbasin.htm  diakses pada 01-01-2013 pukul 09.30 WIB



Thursday, December 12, 2013

 oke, ini post pertama gue. sampe saat post ini dibuat gue adalah mahasiswa dari salah satu universitas di indonesia yang cukup tersoshor namanya, dengan jurusan Teknik Geologi.
 ya mungkin blog ini cuma salah satu wadah dimana gue bisa mengeluarkan sebagian kecil apa yang ada di otak gue, yang mungkin bisa membantu, menginsprisai, memotivasi dan apapun itu bagi kalian semua yang membaca.
 Fasten your seatbelt, and let me bring you to the other side of this earth!

Gambar diatas merupakan foto mentari terbit yang terlihat dari kosan gue, well, for me it's amazing